Pages

Sabtu, 31 Desember 2011

BAKTI PROFESI: PENGENALAN AMPAS KOPI DAN JERAMI SEBAGAI PUPUK ORGANIK


Pupuk dan pemupukan sebenarnya suatu hal yang tidak asing lagi bagi petani. Umunya petani telah memberikan pupuk kepada tanamannya dengan cara yang diketahuinya. Namun, hasil pemupukan tersebut belum tentu baik seperti yang diharapkan. Oleh karena itu, perlu kiranya petani mengenal pupuk lebih jauh dan benar.

MANFAAT PUPUK ORGANIK
Adapun  manfaat  dari pupuk ampas kopi adalah: sebagai penghasil mineral, sebagai penghasil karbohidrat, melepas nitrogen yang baik untuk tanaman, menetralkan pH tanah jika terlalu basa (kopi bersifat acidic yang dapat menurunkan kadar pH). Adapun manfaat pupuk dari jerami adalah : menggemburkan tanah, menghasilkan unsur makro dan mikro tanah, merangsang pertumbuhan yang cepat dan meningkatkan produksi. Adapun cara membuatnya adalah :

1.      Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan untuk pembuatan pupuk organik dari ampas kopi dan jerami adalah karung goni, sarung tangan dan terpal. Bahan yang digunakan adalah ampas kopi, jerami, tepung kerabang, dedak, gula, sekam, EM4, dan air.
Bahan untuk pupuk dari ampas kopi

Bahan untuk pupuk dari jerami


2.      Cara kerja
Cara pembuatan pupuk organik dari ampas  kopi
a.       Dibentangkan goni yang sudah disediakan
b.      Diambil 5 kg ampas kopi, lalu dituang di atas karung goni yang sudah disiapkan
c.       Kemudian dicampurkan ampas kopi dengan dedak secara merata
d.      Ditambahkan tepung kerabang dan dua sendok makan gula lalu diaduk kembali hingga merata
e.       Setelah selesai, pupuk ampas kopi siap untuk digunakan sebagai pupuk organik.

Cara Pembuatan Pupuk Organik dari Jerami
a.       Dilarutkan EM4, gula, air
b.      Jerami yang telah dipotong-potong, dedak, sekam  dicampur merata
c.       Dimasukkan kedalam karung dan ditumpuk setinggi 15-20 cm
d.      Suhu tumpukan antara 40-50oC
e.       Proses fermentasi berlangsung sekitar 4-7 hari
f.       Setelah menjadi bokashi, karung dapat dibuka.
g.      Bokasi dapat digunakan sebagai pupuk.



Sumber: Bakti Profesi Mahasiswa Jurusan Pertanian Unsyiah Angkatan 2008 dengan Dua Tempat yang Berbeda, Tempat Pertama Beranggotakan Fahkrurrazi, Susi Frihafni, Halimatussakdiah, Irhamna dan di Tempat Kedua Beranggotakan Ramli Hamdani, Teuku Bahtiar, Maqfiratun, Mudasir, Khalid Haris.

CARA MENDAPATKAN BANTUAN ALSINTAN DARI PEMERINTAH


Pada dasarnya alsintan adalah merupakan alat dan mesin pertanian yang digunakan oleh petani untuk mengolah tanah dan hasil pertanian. Sebagian besar petani memperoleh alat dan mesin pertanian tersebut dari pemerintah dan sumber lainnya, tetapi tidak sedikit juga para petani atau pengelola alat dan mesin tersebut dari pembelian pribadi.

Terhadap alat dan mesin pertanian yang diperoleh dari bantuan pemerintah, secara umum harus melalui proses atau prosedur sebagai berikut :

1.      Mengajukan proposal atas nama kelompok tani/gabungan kelompok tani dan ditujukan kepada instansi terkait (dalam hal ini Dinas Pertanian).
2.      Dinas terkait mencatat/merekap proposal untuk diagendakan selanjutnya.
3.     Dinas terkait mengajukan program/kegiatan untuk tahun selanjutnya terhadap berbagai sumber dana.
4.      Apabila diusulan program tersebut tertampung menurut kemampuan sumber dana, maka pendistribusiannya akan diatur kemudian.
5.      Dinas terkait mempertimbangkan proposal yang diajukan kelompok tani/gabungan kelompok tani menurut masa/waktu pengajuannya.
6.      Sebelum alsintan di akomodir untuk kelompok sasaran terlebih dahulu tim teknis meninjau lokasi yang didasarkan pada kebutuhan dan kelayakan wilayah yang disertai dengan identitas CP/CL.
7.      Apabila semua kriteria terpenuhi, Dinas terkait akan mengakomodir/mengalokasikan alsintan dengan membuat Surat Perjanjian Kerjasama Operasional (SPKO) yang ditandatangani oleh pihak Dinas terkait bersama kelompok calon penerima.
8.      Kelompok calon penerima berhak melunasi semua kewajiban-kewajiban sesuai yang tersebut dalam SPKO yang merupakan kekuatan hukum yang tidak terpisahkan.
9.      Terakhir akan di buat surat Berita Acara Serah Terima Barang yang di tandatangani oleh Pihak Pertama dari pihak Instansi dan Pihak Kedua dari pihak Kelompok Tani.

Sumber: Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Pidie, Nanggroe Aceh Darussalam

Kamis, 29 Desember 2011

MOL (MICRO ORGANISME LOCAL)


MOL (Micro Organisme Local) adalah pupuk organik yang berfungsi untuk memberikan makanan tambahan bagi pasukan pelapuk. Adapun bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan MOL adalah :

a.       1 liter air biasa
b.      Air cucian beras pertama
c.       Gula 3 sendok makan
d.      Buah-buahan yang manis, seperti pepaya

Cara Pembuatan:
1.      Buah-buahan yang manis dihancurkan (diblender) sampai rata kira-kira tinggal 50% dari jumlah air buah-buahan.
2.      Ditambahkan gula sebanyak 3 sendok dan air beras.
3.      Diaduk sampai rata, ditutup rapat dan disimpan di tempat yang tidak terkena matahari langsung.
4.      Setelah 7 hari maka MOL siap digunakan.

BAKTI PROFESI: SISTEM IRIGASI TETES SEDERHANA



Irigasi tetes adalah pemberian air secara perlahan di atas atau di bawah permukaan tanah dengan cara meneteskan air diatas permukaan, dibawah permukaan, penggelembungan, pemancar.

Penggunaan air dengan menggunakan sistem irigasi tetes pada tanaman budidaya dapat meningkatkan efisiensi penggunaan air. Pemberian air yang cukup adalah hal yang paling utama yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Selain pemberian pupuk setiap tanaman mencoba mengabsobsi kadar air cukupnya dari tanah untuk pertumbuhan.

Manfaat Penggunaan Irigasi Tetes

·         Pemberian air pada tanaman bersamaan   dengan nutrisi atau zat hara yang telahdicampur akan lebih efektif.
·         Irigasi tetes tidak memerlukan lahan yang luas untuk pemasangan sarananya
·         Tidak memerlukan tenaga kerja yang banyak.
Cara membuat irigasi tetes adalah sebagai  berikut :

1.      Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan adalah pipa PVC diameter 1/2, pipa bis warna hitam, lem pipa, penyambung pipa, tangki/drum, kran.


2.      Cara Membuat
a.       Disiapkan pipa pvc ukuran ½ 5 batang.
b.      Lubangi pipa pvc seukuran pipa bis dengan jarak setiap lubang 28 cm.
c.       Dipotong pipa bis sepanjang 40 cm.
d.      Di masukkan pipa bis kedalam lubang pipa pvc.
e.       Di lem lubang pipa bersama dengan pipa bis.
f.       Dirakit Rangkaian pipa pvc dan pipa bis pada tanaman.
g.      Pipa tersebut di sambung dengan pipa lain yang  menyatu dengan tangki air.
h.      Tambahkan sambungan kran di pipanya.
i.        Dihidupkan pompa sehingga air dari tangki mengalir ke pipa dan dapat menyiram tanaman.

Lampiran:






















































Sumber: Bakti Profesi Mahasiswa Jurusan Teknik Pertanian Unsyiah Angkatan 2008 yang Beranggotakan Rizky Munandar, Jusdi S Berutu, Izza Nazila, Sri Purnama Sari, Hilda Vebrina.

Rabu, 28 Desember 2011

PPC (PUPUK PELENGKAP CAIR)


PPC (Pupuk Pelengkap Cair) adalah pupuk cair yang berfungsi sebagai pupuk pelengkap yang member nutrisi lebih pada daun dan batang. PPC ramah akan lingkungan karena tidak mencemari lingkungan bahkan dapat member efek positif bagi musuh alami. Adapun bahan-bahan yang digunakan untuk membuat PPC adalah:

Bahan:
1.      Kotoran hewan (kohe) 30 kg
2.      Urine sapi 20 liter
3.      Air kelapa
4.      Buah-buahan busuk
5.      Pelepah keladi
6.      MOL 2 liter

Alat:
1.      Drum plastik
2.      Plastik
3.      Tali karet

Cara Pembuatan:
1.      Bahan-bahan dimasukkan ke dalam drum plastik,  lalu diaduk, lalu ditutup dengan plastik dan diikat dengan tali karet dan dibiarkan satu malam. Keesokan harinya tutup dibuka, diaduk dan kembali ditutup. Demikian juga besoknya: dibuka, diaduk dan ditutup kembali.
(catatan: pada 3 hari pertama jangan lupa membuka drum setiap 24 jam, kalau tidak dikuatirkan drum tersebut bisa meledak).
2.      Setelah itu campuran didalam drum ini dibiarkan dalam keadaan tertutup (difermentasi) selama 1 minggu (7 hari).
3.      Setelah seminggu maka PPC telah dihasilkan, bila belum, masih bisa dilanjutkan dalam keadaan tertutup.
4.      Tanda-tanda PPC telah berhasil tercipta antara lain adalah bila pelepah keladi sudah tidak terlihat terapung lagi dan sudah tercampur dengan homogen (baik).

ISTILAH - ISTILAH DALAM ILMU TANAH


Absorpsi, aktif  = Pergerakan ion-ion dan air ke dalam akar tanaman sebagai hasil prosesproses
metabolisme oleh akar, dan seringkali melawan gradien aktifitas.

Absorpsi, pasif =  Pergerakan ion-ion dan air ke dalam akar tanaman sebagai hasil difusi
sepanjang gradien aktifitas.

Absorptansi = Rasio flux radian yang diserap oleh tubuh pada saat kejadian. Sering juga
disebut faktor absorpsi.

Untuk selengkapnya DOWNLOAD SAJA DISINI, karena masih banyak istilah-istilah lain dalam Ilmu Tanah. Gratis kok ^_^ 

MULSA


Di bidang agricultural dan gardening, mulsa (mulch) adalah pelindung yang ditempatkan di atas tanah untuk mempertahankan kelembaban, mengurangi erosi, menyediakan nutrisi, dan menekan pertumbuhan gulma dan perkecambahan benih. Mulsa di kebun dan landscaping itu meniru perilaku daun yang menutupi tanah di hutan.

Plastik mulsa adalah produk yang digunakan untuk tujuan mulsa (mulch) untuk menekan gulma dan menghemat air dalam produksi tanaman dan landscaping. Plastik mulsa tertentu juga bertindak sebagai penghalang untuk menjaga metil bromida, baik fumigan yang kuat dan ozon depleter, di dalam tanah. Tanaman tumbuh melalui celah atau lubang di terpal plastik tipis. Plastik mulsa sering digunakan dalam hubungannya dengan irigasi tetes.

Beberapa penelitian telah dilakukan dengan menggunakan warna yang berbeda dari mulsa untuk mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Metode ini dominan dalam skala besar sayuran berkembang, dengan jutaan hektar ditanam di bawah plastik mulsa di seluruh dunia setiap tahun. Satu problema yang ditemukan, pembuangan plastik mulsa dinyatakan sebagai masalah lingkungan hidup. Namun, sudah ada teknologi untuk mendaur ulang plastik mulsa untuk digunakan/ dibuang ke dalam resin plastik yang masih layak untuk digunakan kembali dalam industri manufaktur plastik.

Keuntungan menggunakan plastik mulsa:
1.      Meningkatkan kesuburan tanah karena menambah bahan organik.
2.      Meningkatkan peresapan air.
3.      Mengurangi erosi.
4.      Meningkatkan kehidupan jasad mikro dan makro di dalam tanah.
5.      Meningkatkan kelembaban tanah.

Adapun kerugian penggunaan plastik mulsa adalah dari sisi adanya biaya tambahan untuk instalasi plastik pada tanah, juga kesulitan dalam mengolah limbah plastiknya. Hal ini dapat berefek samping pada lingkungan.

Perlu diketahui bahwa pemilihan warna pada plastik mulsa berpengaruh pada:
1.      Suhu tanah.
2.      Suhu udara sekitar tanaman.
3.      Salinitas tanah karena sedikitnya air yang digunakan, berkurangnya penguapan dan berkurangnya gerakan air di atas tanah. Jika plastik transparan yang digunakan, maka dapat menyimpan banyak garam di tanah. Jika plastik hitam yang digunakan, maka dapat mengurangi perpindahan air dan garam.
4.      Mengatur tumbuhnya gulma, maka plastik hitam yang digunakan.
5.      Untuk mengatur (menarik datangnya) serangga, maka plastik berwarna keemasan yang digunakan.

Cara pemilihan mulsa dari sisi warna dan ketebalan
1.      Musim hujan : mulsa berlubang
2.      Buah-buahan dan perkebunan : mulsa tebal
3.      Tanah yang terkena sinar matahari (soil solarisation) : plastik transparan yang tipis
4.      Untuk mengurangi gulma melalui solarisation : plastik transparan
5.      Gulma kontrol di tanah crop : plastik hitam
6.      Tanah berpasir : plastik hitam
7.      Air asin yang digunakan : plastik hitam
8.      Musim panas di tanah crop : plastik putih
9.      Menolak serangga : plastik warna perak
10.  Awal perkecambahan : plastik tipis.

BAKTI PROFESI: ALAT TANAM SEDERHANA TANAMAN VERTIKULTUR


Vertikultur dapat diartikan sebagai teknik budidaya tanaman secara vertikal sehingga penanaman dilakukan secara bertingkat. Teknik budidaya ini tidak memerlukan lahan yang luas, bahkan dapat dilakukan pada rumah yang tidak memiliki halaman sekalipun. Pemanfaatan teknik vertikultur ini memungkinkan untuk berkebun dengan memanfaatkan tempat secara efisien.

Manfaat Alat Tanam Vertikultur
1.      Efisiensi penggunaan lahan
2.      Penghematan pemakaian pupuk dan pestisida,
3.      Kemungkinan tumbuhnya rumput dan gulma lebih kecil,
4.      Dapat dipindahkan dengan mudah karena tanaman diletakkan dalam wadah tertentu,
5.      Mempermudah monitoring/pemeliharaan tanaman, dan 
6.      Alatnya terbuat dari bahan alami ( bambu ), sehingga tidak menambah emisi sampah kimia.

Cara membuat alat tanam sederhana tanaman vertikultur adalah  sebagai berikut.

1.      Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan untuk pembuatan alat tanam sederhana tanaman vertikultur ini antara lain adalah gergaji, pisau dan parang. Bahan yang digunakan adalah bambu, tali sabut, dan kertas pasir.


2.      Cara Pembuatan
a.       Disiapkan beberapa batang bambu yang sudah dipotong sekitar ± 2 m.
b.      Diukur sama panjangnya sehingga bambu tersebut kira-kira dapat dijadikan sebagai penopang rak atau bambu yang lain.
c.       Kulit bambu tersebut dibersihkan dengan menggunakan pisau ataupun parang.
d.      Setelah dibersihkan, bambu tersebut diamplas dengan menggunakan kertas pasir sehingga kelihatannya lebih halus.
e.       Bagian kaki-kakinya diikat dengan tali serabut ijuk dengan tujuan untuk menyatukan bambu tersebut.
f.       Diambilkan bambu yang lain kemudian dirakit  menjadi rak-rak tertentu.
g.      Setelah selesai dirakit, rak dari bambu siap ditanami oleh tanaman.
Lampiran :




Sumber: Bakti Profesi Mahasiswa Jurusan Teknik Pertanian Unsyiah Angkatan 2008 dengan Beranggotakan Teuku Fitriansyah, Edi Gunawan, Desi Wardani, Rachmi, Enda Yulina

Senin, 26 Desember 2011

BAKTI PROFESI: PEMBUATAN BRIKET ARANG SEKAM


Briket arang sekam adalah arang sekam yang telah diproses pengarangan dan dipadatkan dengan tekanan tertentu dengan bentuk yang kita inginkan. Briket yang dibuat adalah briket dengan komposisi sekam padi, dengan bahan perekat berupa lem kanji. Bahan baku berupa limbah sekam padi terdapat dalam jumlah yang melimpah, murah, dan terbarukan. Data Biro Pusat Statistik tahun 2008 menunjukkan bahwa produksi padi di Indonesia seluruhnya sekitar 55 juta ton padi.
Briket

Total potensi sekam di Indonesia sendiri mencapai 13 juta ton per tahun. Dengan pembriketan ini diharapkan mampu mengubah limbah pertanian menjadi bahan bakar dengan efisiensi konversi cukup baik, densitas energi (kandungan energi per satuan volume) cukup tinggi, serta kemudahan dalam hal penyimpanan dan pendistribusian. Briket ini diharapkan akan digunakan sebagai bahan bakar alternatif dengan teknologi pengolahan yang sederhana dan murah.

1.      Alat-Alat
·         Kompor
·         Panci
·         Sendok pengaduk
·         Tempat pengadukan
·         Kawat Penampung
·         Tungku pengarangan dengan lubang-lubang di sisinya
·         Alat pengepres briket
·         Plastik

2.      Bahan
·         Sekam padi kering
·         Jerami kering
·         Tepung kanji
·         Tempurung kelapa
·         Minyak tanah
·         Air

3.      Cara kerja
a.   Masukkan sekam padi ke dalam kawat penampung dan sekam padi jangan di tekan untuk di padatkan.
b.  Masukkan tempurung kelapa yang telah di isi minyak tanah ke dasar tungku pengarangan. Ini dilakukan sebagai pemancing api.
c.   Masukkan jerami ke dalam tungku pengarangan sampai penuh.
d.  Masukkan sekam padi yang telah di masukkan ke kawat penampung ke dalam tungku pengarangan.
e.   Tutup tungku penampung dan bakar jerami melalui lubang di sisi tungku penampung.
f.   Tunggu hingga waktu kurang lebih 30 menit.
g.  Keluarkan sekam padinya dan masukkan ke tempat pengadukan. Sekam yang siap di olah harus yang sudah hangus tetapi tidak hancur dan apabila terdapat sekam padi yang belum masak maka sekam tersebut di buang.
h.  Membuat lem perekat dari tepung kanji ditambah dengan air secukupnya, kemudian dimasak.
i.    Campurkan arang sekam yang telah hangus dengan lem perekat dengan perbandingan 1:7, diaduk sampai rata.
j.    Dicetak dengan menggunakan alat pengepres briket.
k.  Setelah itu dikeringkan di terik matahari kurang lebih 3 hari atau sampai benar-benar kering.
l.    Briket arang sekam siap digunakan.


Lampiran:

Sumber: Bakti Profesi Mahasiswa Jurusan Teknik Pertanian Unsyiah Angkatan 2008 yang beranggotakan Shafwandi, Fadli, Nurlaili, Refli Safrizal