PERLAKUAN PENGOLAHAN TANAH
Tujuan utama pengolahan tanah adalah
menyediakan media tumbuh yang baik untuk kelangsungan hidup tanaman. Disamping
itu juga pengolahan tanah dapat membantu memperbaiki drainase agar air mudah
dialirkan, mengeluarkan racun dalam tanah dengan cara membalik tanah sehingga
terjadi penguapan dan membunuh atau memotong siklus hidup gulma. Agar
pengolahan tanah dapat memenuhi hal tersebut, perlu diperhatikan beberapa hal
sebelum kita mengolah tanah.
1.
Jenis Tanaman
Setiap jenis tanaman mempunyai
toleransi yang berbeda terhadap media tanamnya. Tanaman yang dipanen pada
bagian akar (seperti umbi-umbian) memerlukan media tanah yang gembur dan dalam
agar pertumbuhan umbinya lebih besar. Demikian juga jika tanaman tersebut tidak
tahan terhadap genangan air, maka drainase harus lebih baik.
2.
Jenis Tanah
Jenis tanah yang bengandung lempung
cenderung lebih sulit dalam pengolahan tanah, karena jika terlalu kering atau
terlalu basah akan mengeras. Tanah berlempung diusahakan diolah pada saat air
kapasitas lapang (air tidak tergenang dan tidak meresap). Untuk tanah berpasir
mengolah pada waktu basah akan lebih mudah.
3.
Kemiringan lahan
Kemiringan lahan diperhatikan untuk mengatur jalannya air. Prinsipnya
adalah pada waktu mengairi, lahan dapat cepat mendapatkan air secara merata
(hemat air). Begitu juga jika mengeluarkan air, tidak ada air yang tergenang
(adanya kubangan pada lahan). Pada waktu air keluar juga jangan sampai merusak
tanaman karena terlalu deras.
Prinsip tersebut dipakai untuk membuat got ataupun bedengan tanaman.
Kemiringan got atau bedengan tanaman yang baik adalah 2% sampai 7% tergantung
curah hujan, jenis tanah, lebar got/bedengan.
4.
Musim
Musim pada saat mengolah tanah mempengaruhi biaya dan mutu pengolahan
tanah. Pada saat lahan terlalu basah atau terlalu kering mutu pengolahan tanah
tidak sesuai harapan, bahkan kadang-kadang pengolahan tanah tidak berguna,
contohnya pada tanah lempung basah kita lakukan rotary, tanah akan menempel
pada rotary dan hasilnya sangat minim.
5.
Vegetasi Lahan
Vegetasi lahan adalah tumbuhan di lahan pada saat pengolahan tanah.
Idealnya pengolahan tanah dilakukan pada saat tidak ada tumbuhan diatasnya.
Alat pengolahan tanah bisa terhambat jika banyak vegetasi/tumbuhan pada lahan,
sehingga hasil tidak maksimal.
6.
Jenis Alat
Jenis alat seperti bajak singkal, garu, rotary harus disesuaikan dengan
jenis tanaman dan jenis tanah. Tanaman yang membutuhkan perakaran dalam
membutuhkan bajak. Sedangkan tanaman yang membutuhkan gembur dapat mengunakan
rotary.
Setelah mempertimbangkan faktor-faktor diatas kita dapat menentukan
perlakuan pengolahan tanah agar mendapat hasil yang maksimal. Pemilihan
perlakuan pengolahan tanah yang tepat akan menghasilkan media tanam yang baik
dan biaya yang lebih efisien. Perlakuan pengolahan tanah biasanya dibedakan
berdasarkan tujuannya.
7.
Penyiapan dan pembersihan lahan
Penyiapan lahan pada umumnya bertujuan memperbaiki kemiringan lahan.
Diusahakan kemiringan dalam sebuah petak/hamparan searah, agar tidak terjadi
genangan air. Secara sederhana adalah menimbun lubang dan memangkas gundukan.
Pembersihan lahan biasanya diabaikan pada pengolahan tanah, mungkin disebabkan
sisa panen atau gulma yang tumbuh sebelumnya dapat menjadi bahan organik akibat
tertimbun pengolahan tanah. Tetapi jika banyak sisa tanaman di lahan, alat
pengolahan tanah bisa terhambat kerjanya, pada akhirnya mutu tidak maksimal dan
kerusakan alat tinggi. Agar vegetasi tidak menganggu pengolahan tanah dilakukan
pembabatan dan pembakaran sisa tanaman, tetapi ada pendapat yang menyatakan pembakaran
dapat membunuh mikroorganisme tanah. Perendaman agar vegetasi mengalami
pelapukan adalah langkah yang terbaik, tetapi membutuhkan waktu yang lama.
8.
Pembalikan Tanah
Tujuan pembalikan tanah adalah memecah kapiler tanah dan memperbaiki
aerasi. Pembalikan tanah pertama diusahakan 90 derajat dari kemiringan tanah,
supaya lahan jadi lebih rata. Setelah pembalikan tanah dibiarkan beberapa hari
agar racun dalam tanah menguap. Lebih sering tanah dibalik lebih bagus. Alat
yang dipakai biasanya bajak singkal atau bajak piring (disc plow). Semakin
dalam pembalikan tanah akan semakin bagus.
9.
Penggemburan Tanah
Penggemburan bertujuan meremahkan tanah supaya akar berkembang maksimal,
semakin gembur tanah akan mendukung pertumbuhan awal tanaman (perkecambahan ataupun
pertumbuhan tanaman muda). Alat yang digunakan biasanya garu atau rotary.
Selain gembur biasanya tanah akan semakin rata. Penggunaan rotary tidak efektif
pada lahan yang sangat basah. Gulma yang berkembang biak lewat akar jika
dirotary semakin terpotong banyak dan semakin merata di lahan. Pemakaian
herbisida pra tumbuh akan membantu menekan gulma pada lahan yang dirotary.
10. Pembuatan
Alur Tanam (Bedengan)
Pembuatan bedengan bertujuan sebagai tempat tumbuh tanaman dan mengatur
jalannya air. Dengan bedengan jumlah tanaman bisa dikontrol dan pemeliharaan
lebih mudah. Kemiringan lahan perlu dijadikan acuan dalam menentukan arah
bedengan, hal ini bertujuan agar drainase bisa lancar. Alat untuk membuat
bedengan berupa kair atau pada umumnya dilakukan secara manual (mengunakan
cangkul, lempak dll).
Setelah
memperhatikan faktor-faktor sebelum pengolahan tanah dan menentukan perlakuan
apa yang cocok untuk lahan dan tanaman, ada satu hal yang sangat penting
dipertimbangkan, yaitu biaya. Biaya pengolahan tanah bisa mencapai 20 % sampai
50 % dari biaya pemeliharaan. Pengolahan tanah yang sempurna tentu lebih
menguntungkan bagi pertumbuhan tanaman. Tetapi jangan sampai penambahan
perlakuan pengolahan tanah menjadikan biaya produksi melambung. Pengamatan
kondisi lahan, sifat tumbuh tanaman dan ketersediaan alat pengolahan tanah
dapat menjadikan pertimbangan dalam menentukan kombinasi perlakuan tanah.
Tidak ada komentar